Kamis, 15 Juli 2010

MAKNA BULAN RAMADHAN

Terkadang kita memahami makna bulan Ramadhan sebagai sesuatu yang biasa saja mungkin

bulan yang satu itu terus berulang setiap tahunnya.Kita hanya bisa tau bahwa di Ramadhan di suruh puasa,turunnya al-qur’an,adanya shalat tarawih di bulan ini yang di bulan tidak ada,adanya perintah mengeluarkan zakat fitrah dan lain-lain yang sampai akhirnya merayakan idul fitri dan itu terus berulang setiap tahunnya.Tapi coba lah kita berpikir apa makna sebenarnya dari bulan Ramadhan.Kita tidak bisa memaknai bulan ramadhan sebagai suatu bulan yang biasa saja.Bulan Ramadhan seharusnya dimaknai dengan perbuatan yang besar bukannya hanya di suruh puasa menahan lapar dan dahaga terus mengeluarkan zakat fitrah dan sebagainya.Seharusnya di bulan ini kita mengintropeksi diri,apakah kita sudah menjalankan perintah ALLAH yang ada di dalam al-qur’an??Apakah kita bisa ikut merasakan apa yang orang lain rasakan??Apakah kita bisa tunduk melepaskan kesombongan kita di bulan-bulan kemarin??Apakah kita juga sanggup duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan orang lain??dan sebagainya yang menurut kita berat melakukannya.
Kita pasti akan berat melakukan itu semua tapi dengan hati yang ikhlas kita pasti bisa.

kalau kita memahami bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan dengan perbuatan yang nyata.Kita pasti yakin bahwa ALLAH akan menolong hamba-hambanya yang berdoa kepadanya.

Terkadang saya suka mendengar dan melihat,kenapa di bulan Ramadhan orang-orang ada yang menutup sementara majlis-majlis ta’lim,kebanyakan tidur dan sebagainya.Memang sih tidurnya orang berpuasa itu ibadah.Tapi kenapa tidak melakukan kegiatan yang berguna di bulan Ramadhan?Kegiatan yang bisa membuat kita dan orang lain saling bergandengan tangan,tolong menolong dan tidak adanya perbedaan di antara kita.

Yah mungkin in sebagai ungkapan isi kepala dan hati saya.

maaf kalau ada kata yang tidak berkenan bagi yang membacanya

Dan..

Selamat berpuasa di tahun ini semoga amal ibadah kita di terima di sisi ALLAH SWT.Amiin..

say juga mau minta maaf kepada semua orang yang saya kenal dan yang kenal sama saya kalau ada salah-salah kata dan perbuatan di bulan-bulan kemarin tolong di maafkan,karena saya juga manusia yang lemah dan pasti mempunyai kesalahan.





Mochamad Bugi

Sepuluh Langkah menyambut Ramadha


Kirim Print

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:

· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.

· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)